Di Yordan, Organisasi Terlarang
Meneropong Pergerakan Hizbut Tahrir (1)
Beberapa kiai NU belakangan ini mengaku didatangi aktivis Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI). Para aktivis HTI itu selain membagikan brosur juga mengajak
kiai masuk kelompok mereka. Diantara kiai itu adalah KH Ahmad Muhammad
Alhammad, pengasuh pesantren Qomaruddin Bungah Gresik. “Saya katakan kepada
mereka, saya ini NU, tak mungkin ikut paham sampean,” kata Yai Mad –
panggilan kiai berparas teduh itu – kepada sejumlah tamunya suatu ketika. ”
Brosur-brosurnya ada tapi tidak saya baca,” tuturnya lagi.
Pengurus NU di berbagai daerah, termasuk PWNU Jawa Timur, juga mengaku
sering mendapat pengaduan dari warga NU soal aktivis HTI yang berusaha
mempengaruhi warga nahdliyin. Bahkan dalam Munas dan Mubes NU di Asrama Haji
Sukolilo Surabaya tempo hari para aktvis HTI masuk ke kamar-kamar peserta
membagikan selebaran. Jargon mereka – seperti biasa -khalifah sebagai
solusi. Belum lagi beberapa masjid NU yang jadi sasaran mereka.
Karuan saja banyak kiai penasaran. Gerakan apa sebenarnya HTI? Bagaimana
asal-usulnya? Berikut wawancara HARIAN BANGSA dengan KH Imam Ghazai Said,
MA, cendekiawan muslim yang banyak mengamati gerakan Islam radikal. Pengasuh
pesantren mahasiswa An-Nur Wonocolo ini memang sangat paham soal berbagai
gerakan Islam, terutama yang berasal dari Timur Tengah. Ia selain banyak
menulis dan mengoleksi leteratur Islam aliran keras juga bertahun-tahun
studi di Timur Tengah. Ia mendapat gelar S-1- di Universitas Al-Azhar Mesir,
sedang S-2 di Hartoum International Institute Sudan. Kemudian ia melanjutkan
ke S-3 di Kairo University Mesir. Kini intelektual muslim ini aktif sebagai
Rois Syuriah PCNU Surabaya dan dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Bisa Anda jelaskan bagaimana sejarah gerakan Islam aliran keras yang
belakangan menjadi perhatian para kiai NU?
Sebenarnya kelompok besarnya itu Ikhwanul Muslimin yang pusatnya di
Ismailiah, Mesir. Organisasi ini berdiri pada 1928, dua tahun setelah NU
berdiri, NU kan berdiri 1926. Pendiri Ikhwanul Muslimin Syaikh Hasan
Al-Banna. Menurut saya, pemikiran Syaikh Hasan Al-Banna ini moderat. Dia
berusaha mengakomodasi kelompok salafy yang wahabi, merangkul kelompok
tradisional yang mungkin perilaku keagamaannya sama dengan NU dan juga
merangkul kelompok pembaharu yang dipengaruhi oleh Muhammad Abduh. Syaikh
Al-Banna menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin itu harkah islamiyah, sunniyah,
salafiyah, jadi diakomodasi semua, sehingga ikhwanul muslimin menjadi besar.
Dalam Ikhwanul Muslimin ada lembaga bernama Tandhimul Jihad. Yaitu institusi
jihad dalam struktur Ikhwanul Muslimin yang sangat rahasia. Kader yang
berada dalam Tandhimul Jihad ini dilatih militer betul, doktrinnya pakai
kesetiaan seperti tarikat kepada mursyid. Ini dibawah komando langsung
Ikhwanul Muslimin. Para militer atau milisi ini menarik kelompok-kelompok
sekuler yang ingin belajar tentang disiplin militer. Nasser (Gammal Nasser,
red) dan Sadat (Anwar Sadat, red) juga belajar pada Tandhimul Jihad ini.
Apa Nasser dan Sadat yang kemudian jadi presiden Mesir itu bagian dari
Ikhwanul Muslimin?
Mereka bagian dari militernya, bukan dari ideologi Ikhwanul Muslimin. Jadi
mereka belajar aspek militernya. Ketika pada 1948 Israel mempermaklumkan
sebagai negara maka terjadi perang. Nah, Tandhimul Jihad ini ikut perang,
dan kelompok ini yang punya prakarsa-prakarsa. Waktu itu Mesir kan masih
dibawah kerajaan Raja Faruk dan sistemnya masih perdana menteri, Nugrasi.
Tapi akhirnya Arab kalah dan Israel berdiri. Kemudian Tandhimul Jihad balik
lagi ke Mesir. Nah, dalam kelompok ini ada Taqiuddin Nabhani yang kemudian
mendirikan Hizbut Tahrir. Jadi Taqiuddin itu awalnya bagian dari Ikhwanul
Muslimin. Namun antara Hasan Al-Banna dan Taqiuddin ini kemudian terjadi
perbedaan. Hasan Al-Banna berprinsip kita terus melakukan perjuangan dan
memperbaiki sumber daya manusia. Sedang Taqiuddin bersikukuh agar terus
melakukan perjuangan bersenjata, militer. Taqiuddin berpendapat kekalahan
Arab atau Islam karena dijajah oleh sistem politik demokrasi dan
nasionalisme. Sedang Hasan Al-Banna berpendapat sebaliknya. Menurut dia,
tidak masalah umat Islam menerima sistem demokrasi dan nasionalisme, yang
penting kehidupan syariat Islam berjalan dalam suatu negara.
Pada 1949 Hasan Al-Banna meninggal karena ditembak agen pemerintah dan
dianggap syahid. Sedang Taqiuddin terus berkampanye di kelompoknya di Syria,
Libanon dan Yordania.
Kemudian Tandhimul Jihad diambil alih Sayid Qutub, ideolognya Ikhwanul
Muslimin. Ia dikenal sebagai sastrawan dan penulis produktif, termasuk
tafsir yang banyak dibaca oleh kita di Indonesia. Nah, Sayid Qutub ini
mendatangi Taqiuddin agar secara ideologi tetap di Ikhwanul Muslimin. Tapi
Taqiuddin tidak mau karena ia beranggapan bahwa Ikhwanul Muslimin sudah
masuk lingkaran jahiliyah. Ya, itu menurut Taqiuddin hanya gara-gara
Ikhwanul Muslimin menerima nasionalisme. Akhirnya Taqiuddin mendirikan
Hizbut Tahrir. Artinya, partai pembebasan. Maksudnya, pembebasan kaum
muslimin dari cengkraman Barat dan dalam jangka dekat membebaskan Palestina
dari Israel. Itu pada mulanya.
Ia mengonsep ideologi khilafah Islamiyah.
Lantas?
Nah, karena ia berideologi khilafah Islamiyah, sementara di negaranya
sendiri telah berdiri negara nasional, maka akhirnya berbeda dengan
masyarakatnya. Di Lebanon, sudah berdiri negara nasionalis yang multi karena
rakyatnya terdiri dari banyak agama, undang-undangnya sesuai jumlah
penduduknya, misalnya, presidennya, harus orang Kristen Maronit, Perdana
Menterinya harus orang Islam Sunni, ketua parlemennya harus orang Islam
Syiah. Di Syiria juga telah menjadi negara sosialis, begitu juga Yordania
telah berdiri sebagai negara sesuai kondisi masyarakatnya.
Akhirnya Hizbut Tahrir itu menjadi organisasi terlarang (OT) di negara asal
berdirinya. Karena ia menganggap nasionalisme itu sebagai jahiliah modern.
Namun meski menjadi organisasi terlarang Hizbut Tahrir tetap bekerja dan
menyusup ke tentara, ke berbagai organisasi profesi dan masuk juga ke
parlemen. Hizbut Tahrir masuk ke partai politik dengan menyembunyikan
identitasnya. Dari situlah kemudian terjadi upaya-upaya untuk melakukan
kudeta terhadap pemerintah yang sah pada jaman Raja Husen. Sehingga sebagian
anggota Hizbut Tahrir diajukan ke pengadilan dan dihukum mati. Sampai
sekarang Hizbut Tahrir masih jadi organisasi terlarang di Yordania.
Bagaimana sejarahnya sampai ke Indonesia?
Mereka mengembangkan ke sini melalui mahasiswa yang belajar di Mesir. Pola
ikhwan dikembangkan, pola Salafy dan pola Hizbut Tahrir dikembangkan. Tapi
antara Ikhwan, Salafy dan Hizbut Tahrir secara ideologi bertemu, ada
kesamaan. Mereka sama-sama ingin menerapkan formalisasi syariat Islam. Hanya
bedanya, kalau Salafy cenderung ke peribadatan, atau dalam bahasa lain
mengislamkan orang Islam, karena dianggap belum Islam. Dan target utamanya
NU karena dianggap sarangnya bid’ah.ha.ha. ha.. Bisa saja kelompok Salafy,
Hizbut Tahrir dan Ikwanul Muslimin membantah, tapi saya tahu karena saya
telah berkumpul dengan mereka.
Kalau Ikhwanul Muslimin?
Sama. Kelompok Ikhwanul Muslimin, menjadikan NU sebagai target. Mereka
bergerak lewat mahasiswanya yang dinamakan usrah (keluarga). Usrah ini
minimal 7 orang, dan maksimal 10 orang. Ini ada amirnya dan amir inilah yang
bertanggungjawab terhadap kelompok. Bagaimana mengatasi kebutuhan kehidupan
sehari-hari terpenuhi, misalnya kalau ada anggota yang kesulitan bayar SPP.
Jadi mereka tak hanya bergerak di bidang politik, tapi juga bidang-bidang
lain. Nah, kelompok inilah yang kemudian menamakan diri sebagai Tarbiyah
yang bermarkas di kampus-kampus seperti Unesa dan sebagainya. Kelompok
Tarbiyah inilah yang menjadi cikal bakal PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Mereka umumnya alumni Mesir, Syiria atau Saudi. Kelompok ini masih agak
moderat karena masih mau menerima negara nasional. Tapi substansi perjuangan
formalisasi syariat sama dengan Hizbut Tahrir atau Salafy.
Kalau dalam ideologi khilafah Islamiyah?
Hizbut Tahrir katemu dengan Salafy dan Ikhwanul Muslimin dalam soal
formalisasi syariat. Tapi dari segi sistem khilafahnya tidak ketemu. Sebab
khilafah Islamiyah itu dianggap utopia. Misalnya bagaimana denganya sistem
Syuronya, apakah meniru sistem Turki Utsmani yang diktator atau Umayah, itu
masih problem. Tapi bagi Hizbut Tahrir yang penting khilafah Islamiyah.
Apa saja program Hizbut Tahrir?
Mereka sampai kini punya konstitusi yang terdiri dari 187 pasal. Dalam
konstitusi ini ada program-program jangka pendek. Yaitu dalam jangka 13
tahun, menurut Taqiuddin, sejak berdiri 1953, Negara Arab itu sudah harus
jadi sistem Islam dan sudah ada khalifah. Taqiuddin juga menarget, setelah
30 tahun dunia Islam sudah harus punya khalifah. Tapi kalau kita hitung
sejak tahun 1953 sampai sekarang kan tidak teralisir.he. .he..he.. Jadi
utopia, tapi mereka masih semangat.
Itu melalui orang Libanon. Namanya Abdurrahman Al-Baghdadi. Ia bermukim di
Jakarta pada tahun 80-an. Kemudian juga dibawa Mustofa bin Abdullah bin Nuh.
Inilah yang mendidik tokoh-tokoh HTI di Indonesia seperti Ismail Yusanto,
tokoh-tokoh Hizbut Tahrir sekarang. Tapi sebenarnya diantara mereka ada
friksi. Karena tokoh-tokoh HTI yang sekarang merasa dilangkahi oleh Ismail
Yusanto ini.
Bagaimana gerakan mereka di Indonesia?
Ini anehnya. Di Indonesia mereka terus terang menganggap Pancasila jahiliah.
Nasionalisme bagi mereka jahiliah. Tapi reformasi kan memberi angin kepada
kelompok-kelompok ini sehingga dibiarkan saja. Dan tidak ada dialog.
Akhirnya mereka memanfaatkan institusi (seolah-olah) “mendukung” pemerintah
untuk mempengaruhi MUI (Majelis Ulama Indonesia). Tapi mereka taqiah
(menyembunyikan agenda perjuangan aslinya), sebab mereka menganggap
Indonesia itu sebenarnya jahiliah. Taqiah itu ideologi Syiah tapi dipakai
oleh mereka.
Nah, bagaimana respon tokoh Hizbut Tahrir? Ikuti lanjutan serial ini besok
dan seterusnya(bersambu ng)
25 comments
Comments feed for this article
June 12, 2008 at 10:19 pm
erhi
alaah…
paling orang yang tulis ini syirik sama HTI
April 13, 2009 at 2:24 am
Nur
Betul banget kykny yg nulis n komentar iri ma HTI,Bagi yg komentar Jangan suka jelek2in deh kyk NU udh bener aja.Buktinya mantan presiden indonesia yg dr NU itu,wkt jd presiden gmn? Udh pernah dibaptis lg.
May 7, 2009 at 10:47 pm
saiful hadi
bukannya syirik kita di sini hnya mengkaji?yang pnting usaha untuk ijtihat.
August 12, 2009 at 1:29 pm
syams
komunisme (dahulu pra 1965 ), nasionalism, systm demokrasi, bisa diterima di indonesia….. masa’ khilafah gak bisa…… hehehhehe…. penilaian kadang gak harus hitam putih… membuka pintu dialog tu yang paling utama (kata Hebermas) ……. dan yang pasti internationale pasti jaya di dunia (..hehehehe bukan khilafah Islamiyah international… tapi komunism internationl…. seperti yang diramalkan karl marx…) memang susah kalau uda ngrasa paling paling paling benar, arjah, afdhol.!
August 16, 2009 at 4:01 am
ananta
Hendaknya setiap penulisan/pemberitaan tidak diambil dari satu sisi saja tp juga dari sumbernya langsung. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan.
Silahkan anda menghubungi humas-humas kami yang ada dimasing2 daerah, kontak jlsnya bisa dilihat di Buletin Al Islam yg terbit setiap jumat, biasanya ada dimasjid2. Atau silahkan anda buka situs resmi HTI http://www.hizbut-tahrir.or.id disana jg bs download buku2 kajian resmi Hizbut Tahrir. Terimakasih.
August 18, 2009 at 12:53 pm
Abi
aslm…
maaf ya trus terang saja tuisan yang ditulis di sini tu tidak relefan dengan faktanya, kalau anda ingin mencium tai ayam ya anda pergi ke kandang ayam jangan ke tempat lain, begitu pula jika anda ingin mencium wanginya bunga ya ciumlah bunga…
so kalau anda mau tau Hizbut Tahrir yah tanya lah sama sumber yang relevan ya buka aja di http://hizbut-tahrir.or.id/ janagn yang lain…
jangan sampai anda menebar fitnah, anda bisa kena hukuman di dua tempat lho, di dunia dan di akhirat…,
February 18, 2010 at 4:16 am
yani
sy mualaf yg msh dangkal ilmu, dr sini sy melihat betapa umat islam bs jd terkotak-kotak dn sm skl tdk ada prsatuan umat…smg ormas mmbenarkn diri dn mnyalahkn yg lain…….
August 4, 2010 at 7:03 am
darma
yang menulis jgn sok pinter dech, demokrasi adalah semu, ngomong kedaulatan di tangan rakyat tapi rakyat yang merasa melarat, karena demokrasi adalah sistem kufur yang jelas2 telah menyengsarakan kaum muslimin di seluruh dunia. Khilafah janji Allah yang tak pernah meleset janji Allah tersebut. Demokrasi sangat utopis, penjajahan di zaman modern. aku sangat mendukung perjuangan Hizbuttahrir, bahkan saya akan menjadi garda terdepan dalam perjuangan, memperjuangkan Khilafah Islamiyah yang mengantarkan kepada kehidupan yang mulia. Allahu akbar.
August 7, 2010 at 3:44 pm
wahyu
maaf ,..,saya ini anak kecil belum mndalami Islam dengan benar sesuai Qur’an dan hadist jadi diatas itu benar/tidak,ya sekali-kali umat Islam itu jadi satu buat bicara tetang Islam yang dipermasalahkan dimasyarakat .indonesia itu luas bangat jadi dari HTI,NU,dan yang lain biar tidak berselisih.gunakan teknologi informasi(TV)biar orang kecil ini tidak ikut-ikutan sesat.jdi biar jelas tdak ada kata-kata iri kita sama-sama Islam,satu keyakinan.,.,,.
September 1, 2010 at 4:29 pm
Dhe
Alah. . . . . .
Muna HTi mah. . .
September 11, 2010 at 6:02 pm
WIMAN
APAKAH TIDAK ADA YANG LEBIH BERMAKNA ?
November 24, 2010 at 2:03 am
ali
tidak masalah adanya NU, Muhammadiyah, Persis, HTI asal semuanya bisa bersatu untuk khilafah islamiah. yang jadi masalah itu ketika masing-masing jamaah mengkafirkan jamaah yang lain. kalau semua jamaah seoerti itu maka tunggulah kehancuran umat islam Indonesia. oleh kerana itu” mari bung rebut kembali kejayaan islam”
February 15, 2011 at 9:26 am
Indra
Kata Kafir itu sama dengan Tdk percaya
sama dengan jihat
Jihat itu sungguh sungguh
Tapi orang jd panas kuping kalau mendengarnya….
makanya mari kita terus belajar biarkan hati dan perasaan kita yg mengolahnya
jujurlah pada diri sendiri
hilangkan ego mu kawan supaya hidayah bisa datang
November 28, 2010 at 11:15 am
nadya
seharusnya islam itu menyatu biar kokoh. kapan bisa menyatu kalau sesama saling tidak percaya. yani dapat menilai begitu tapi saya doakan semoga masuknya yani ke islam dapat dituntun dengan baik dari lingkungan.. amin
December 13, 2010 at 1:13 pm
yunus
Mengemukakan sesuatu,,, seperti Dakwah yg baik itu bukan menjatuhkan atau menjelekkan Yg Satunya lagi…..
Tapi mengemukakan dengan membuka pola fikir yg sedang mendengarkan atw membaca….. Kita kaum Terpelajar Bung
December 13, 2010 at 5:51 pm
heru
baru belajar nulis ya. . .
January 29, 2011 at 12:22 am
mumu
Yang terpenting bukan apa-apa tapi islam sebagai Dien yang Hak dan bisa dibuktikan secara apapun bisa tegak dimuka bumi Jika ada orang apalagi orang yang mengaku muslim, tidak mau diatur oleh ketentuan Pencipta yakni Alloh SWT yang tak ada Tandinganya enyahlah engkau mau diam dimana ? tanya Bapak asal dari mana ?Yang ngasih hidup sapa? yang ngasih perasaan sapa?
January 29, 2011 at 3:38 pm
ahmad
nulis yg bener yah,,, anda terlalu subjektif…
kalo nulis sejarah berfikirlah sejarah melihat masalampau…
baca dulu brfikir historis….
February 11, 2011 at 10:50 am
jack
aneh berbicara kekalifahan tanpa tahu sejarahnya. Rasulullah tak pernah menunjuk satu orangpun untuk menjadi penggantinya dalam pemerintahan, karena menurut adab dan adat arab pewaris adalah anak laki laki tertua, jika tidak ada baru ke menantu laki laki tertua dan bila tak ada ke sahabat terdekatnya, dalam hal ini seharusnya tampuk beralih ke sayiddina Ali. tetapi ternyata pasca wafatnya Rasulullah, terjadi pertentangan antar sahabat, ada yg tidak setuju Ali sebagai kalifah misalnya Umayah, ada yg pro Ali, yaitu Salman al Farisi, dan ada yg moderat yaitu Umar. pertentangan ini akhirnya disidangkan dalam peristiwa yg di sebut saqifah. Harus diingat bahwa itu terjadi di Madinah dimana tiap suku bersepakat mengangkat Nabi Muhammad menjadi pemimpi negeri Madinah (baca piagam madani), dan disini yg dibicarakan adalah sistem politik dan pemerintahan karena Madinah tidak hanya berisi kaum anshor dan muhajirin saja tapi juga yahudi dan kristen, jadi kembali lagi yg dibicarakan adalah kalifah urusan pemerintahan bukan agama. Kembali ke peristiwa saqifah tadi akhirnya ditentukan kulafaur rashidin yaitu Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. sampai itu saja, hanya pada masa Abu Bakar yg berakhir tanpa pertumpahan darah, selebihnya berakhir dengan kematian para khalifah. Bahkan pada masa Ali, terjadi pertentangan dengan Umayah yg menganggap secara keturunan bani Qurasy merasa lebih tinggi susunan derajatnya. Nah setelah itu karena Ali kalah pengikutnya beralih ke iraq dan iran, sedangkan Umayah mendirikan dinasti umayah yg otoriter dan lalim, dikisahkan dalam sehari dia menghukum mati sedikitnya 7 pengikut Ali, bahkan dia dalang dibalik pembunuhan cucu nabi, Hasan dan Husien. kelaliman dinasti ini akhirnya berakhir setelah kalah perang dari keturunan paman nabi Abbas, maka munculah kekalifahan dinasti abbasiyah. Lalu dinasti ini berahir karena terpecah belah dan kalah perang dari orang mongolia. nah sekarang kekalifahan apa yg dimau HTI? Bukti perjalanan kekalifahan adalah seperti itu kekalifahan yg terjadi malah sama dengan konsep imperium romawi, jika tentang siapa khalifah ruhaniyah Islam pasca Rasulullah, ada dua dan semuanya ini memang telah disiapkan rasulullah, secara adat dan adab adalah Ali sedang secara adab yg juga sah adalah Abu Bakar. pesan saya hanya singkat, murnikan ketauhidan tanpa dicampur dengan politik, ekonomi, adat jazirah arab dan hal keduniawian lain.
February 15, 2011 at 9:21 am
Indra
Saya sependapat dengan HTI…….
Banyak yg mengaku islam saat ini tapi tdk mengerti islam…..bahkan kalau ditanya jawabnya nenekmoyang saya juga seperti ini
Kalau kita umat islam mengerti persoalan Islam pasti akan sadar perlunya systim khilafah yg saat ini di perjuangkan HT…
Jadi Islam Kaffah tdk akan bisa dilaksanakn apabila systemnya bukan sistem islam…..
Bahkan Ulama besar yg mestinya sebagai pembela system Allah malah sebaliknya memfitnah.
February 16, 2011 at 4:16 am
Tony
1. Maaf,.. dan punten ikut nimbrung – saya baru Belajar agama dan masih kuliah..
2. Saya kok meragukan S3 pak Kyai,.. dilihat dari cara penulisan dan mengungkap fakta kok tidak pakai sumber dan Ngawur.
3. Setahu saya dari baca2 buku / brita ttg ; Ikhwanul Muslimin itu di Mesir,.. HT di al-Aqsho… wahaby di sa’udi
– Bagaimana critanya kok HT itu sempalan IM ? wah kasihan warga NU klo punya tokoh ilmuan sprti ini.
4. Di masjid t4 saya tinggal,.. saya lihat HT di sesat2-kan oleh Wahaby maupun PKS ( si Pks bawa2 buku WAMY,.. WAMY itu organisasi agen PBB ),.. di buku tsb saya baca HT disesat sesat-kan..
5. Pak kyai DOKTOR NU ini Sungguh ngawur sekali,.. wah pasti amal2nya sudah Bangkrut (Muflis),.. krn ngomong di forum sprti ini kok nguuuwwaawuuur.
6. Maaf sekali lagi,.. Andai saya penguji Doktoralnya.. terpaksa saya Batal-kan.
7. Web ini dan pak Kyai yg DoKTOR saya pastikan bukan asli NU,.. namun NU Gadungan,.. saya salah satu pengagum pendiri NU ; Hadrotusy syeikh KH. Hasim Asy’ariy rohimahulloh ta’aala..
8. Pak Doktor ini bertolak belakang dgn sikap pendiri NU.. lihat kitab Adabut ta’lim Beliau KH. Hasyim ‘Asy’ari- hal. 11
al-imaanu yajibut tauhid,.. wa tauhid yajibusy-syarii’ah.. fa man laa syarii’ata lahu.. falaa imaana lahu wa laa tauhida lahu.. (iman itu mengharuskan adanya tauhid,.. dan tauhid itu mesti harus Ber-Syarii’ah,.. maka bagi siapa saja yang tidak Bersyarii’ah.. brarti dia tidak beriman dan tidak ada Tauhid padanya.) — > brarti : Kafir.
maaf klo salah nulis…
saya asli belajar ngaji sama guru2 NU.
March 19, 2011 at 6:24 pm
Maariyyah Al Qibthiyyah
tulisannya asal,memfitnah nih namanya, anda harus banyak menelaha n mencari tw dulu sebelum menulis..kelihatn bangt g suka ma HTI..kasian ya yg nulis ini…
March 25, 2011 at 6:04 am
Danis
sama-sama muslim jangan bertengkar..yang ketawa orang kafir…….
March 29, 2011 at 4:40 am
Anggi Soesalit
masya Alloh itu pemuka NU 😦 bicaranya 😦
July 3, 2014 at 5:51 am
latif
INNA DIINA INGDALLOHIL ISLAM
KLO MASIH SAMA 2 KALIMAH SAHADATNYA, ORA POPO
ISIN KULO JADI ISLAM KALO GINI….
NON MUSLIM DISANA MENTERTAWAKAN
BANYAK PERMUSUHAN DISANA SINI ORMAS INI DAN ITU SAMA SAMA TERIKAK TAKBIR…